Weleh…. Sudah jam 8:30 pagi gue sudah ready menunggu teman. Sampe jam 9 belum muncul batang hidungnya. Hmmmm…… tapi kira-kira jam Sembilan lewat, muncullah dua orang yang gue tunggu-tunggu Mr. Dendy and Mr. Alfred. Memang sihh sebelumnya sudah BBM an kalo mereka bentar lagi baru sampe. Tapikan yang namanya menunggu pasti membosankan. Ya seperti orang bilang “Pekerjaan paling membosankan adalah Menunggu” . :D. yoi,, menunggu.
Sampe di Bandara Soeta, Teman gue langsung check penerbangan ke Singapura. Oh ternyata ada. Kan gak lucu dong jika tiket yang kita pesan gak jelas statusnya alias gak masuk List penerbangan. Kebetulan gue yang booking Tiketnya. Bisa di tampol gue sama teman sendiri J (Berlebihan). Namun saat itu, kita belum bisa Chek in. masih kepagian kata petugas maskapai yang kita pesan tadi. Alhasil kita turun kebawah dech, ngopi bentar. Jam 10:15 kami langsung Chek in. ya u know lah, kalo pemeriksaan sebelum berangkat apalagi yang ke Luar Negeri lumayan banyak yang di lewati. Belum juga ngantri. Tapi memang itu standard dari Pemerintah kita. Walau jika kita compare dengan Negara lain lebih cepat pengecekan di banding Bandara kita L.
Diruang tunggu kami masih ada waktu mengisi Form data pribadi ke Negara tujuan nama Formalnya DISEMBARKATION / EMBARKATION. Perlu dingat juga, bahwasannya form itu sangat penting jika lomau ke Luar negeri. Soalnya, disitu ada beberapa pertanyaan mengenai data pribadi, Lokasi yang dituju, bla,bla,dan bla. Jam 10:50 kami di persilahkan untuk masuk ke pesawat. Dengan menggunakan B-737 sekian-sekian dech hahahhaha. Maklum gak hafal semuanya. Satu setengah kemudian, tibalah di SG.yups… Singapura. Pertama sihh waktu melirik lewat kaca pesawat biasa aja. Eh.. ketika sudah selesai pengecekan di melalui petugas imigrasi Bandara, wow.. betapa terkejutnya gue melihat Bandara terbaik di Asean tersebut. Dan semua fasilitasnya sudah canggih menurut gue. Ya maklumlah, di banding dengan Soeta(bukan merendahkan, namun fakta qo).
Dan sambil turun mencari angkutan menuju tempat penginapan. Teman Gue mengajukan naik Taxi. Namun Gue sarankan naik MRT (Mass Rapid Transit) saja. Akhirnya mereka mau. Walau gue juga gak tau itu MRT, beli tiketnya seperti apa. Secara gue selalu bandingin dengan Indonesia. Emang sih setelah Gue bandingin, hamper sama kayak Busway jika di Indonesia. Bedanya Busway ban nya bullet:D. Tibalah saatnya mau naik MRT. Pertama kita bingung, ya maklumlah walau pernah baca tapi tetap saja kalo gak praktek bingung. Dan kebetulan artikel yang pernah gue baca dan teman gue baca, tidak ada yang mencantumkan cara-cara beli tiket MRT, naik MRT. Mulai dari beli Kartu(semacam tiket) dan biayanya belum pernah gue baca. Eh .. ternyata oh ternyata, ada teman dari Indonesia baru sampai disitu. Mereka mau ke Bugis St. dan kami ke Little india. Jika dilihat di Peta Lokasinya tidak terlalu jauh sih. Coba di Jakarta, mau jauh dekat sama aja Macet J. *berpikir lagi kalau suatu saat Negara kita bisa seperti itu* . Hmm… akhirnya kita nanya-nanya dech sama mereka. Untung mereka baik, kalo tidak? Ya.. tidak apa-apa.hehehehehe.Bagian tiketingnya menawarkan 2 jenis Kartu untuk kita gunakan. Satu kartu hanya sekali terpakai saja. Dan satu lagi kartu yang bisa di gunakan selama 5 Tahun .Harganya 15$SGD. Dan jumlah nominal di dalam 10$. Akhirnya kami beli juga kartu tsb. Karena kami berfikir kalo MRTlah jadi sahabat perjalanan di sana. Weleh… kecepatan yang gue rasakan hamper 100KM/jam. Soalnya lewat jalur bawah tanah kebanyakan. Jadi tidak kelihatan sisi kanan ataupun kirinya :D.
Mengenai Lokasi ini sudah pernah baca sebelumnya mengenai. Yang pasti daerahnya sudah pasti kebanyakan India dan suasanya juga kayak india (maklum korban Film india dulu) :D. Kira-kira jam 4 waktu setempat. Setelah nanya sana-sini, akhirnya ketemulah tempat penginapan kami. Yeah… Dunlop 28.
Penginapan ini tergolong murah, buat lo-lo yang suka Backpack sangat cocok banget tanpa mengalami kesusahan seperti tempat Bacpack yang lain :D. dan menurut gue sih tidak nyesel nginap disana. Soalnya, waktu kedatangan kami sudah sore daripada langsung di Hotel, rugi banget. :D. hmm… lumayan rebahan sebentar, coz sudah lumayan capek. Namun, teman gue selalu Whatsup an sama temannya yang ada di Singapura. Dan memang sihh, tujuan kami ke sini mau selain jalan-jalan sekalian melihat peluang. Kalo di Tanya peluang, peluang apa aja dech yang pasti peluang aja…:D. kira-kira jam 5 sore kami menuju tempat janjian teman gue ini. Tempatnya di Sim Lim Tower.
Sambil menunggu ketemuan, akhirnya kita coba berkeliling di Sim Li Tomer tsb. Hmm… menurut gue sihh, mahal-mahal barangnya. Dan buat lo yang suka belanja barang elektronik silahkan kesini saja. Atau satu lagi Sim Lim Square. Lokasi kedua gedung ini bersebrangan.
Dari berapa orang yang kita Tanya, ternyata Tempat ini paling murah untuk elektronik. Jadi kalo di Jakarta, Glodok lebih cocok 😀 gak jauh bedalah. Dan waktu ketemuan juga sudah tepat, eh… kita malah di bawa ke kantornya. Orangnya suka ngomong, dan yang pasti omongan mereka mengenai Peluang yang tadi :D. Gue hanya menjadi pendengar yang baik sajalah. Sambil melihat kondisi di sekitar. Setelah kami berbincang-bincang di Kantornya, kami di antar pulang juga ke tempat penginapan.
Saatnya makan siang. What? Makan siang jam 8 malam?. Hahaha.. ya ialah, abis siangnya gak makan karena sibuk mencari-cari alamat dengan Armada MRT td. Hmmm…. Makanan pertama malam itu adalah nasi, ayam, Sayur. Hmm.. biasalah Indonesia banget. Weitss jangan salah mahal juga ternyata. Ya biasalah buat gue jalan-jalan itu bukan kenyamanan denan Budget yang banyak. Itu gak berlaku buat
gue. Namun bukan berarti ngirit dan sampe kelaparan. Kalo itu, gue ogah banget. Gue sihh yang sedang-sedang sajalah J. Hmm… harganya 3,5$ plus Minuman 1$.
Uniknya juga di sana kalo makan langsung bayar. Jadi jangan kaget kalo langsung di tagih. Menurut cerita yang gue dengar, karena orang disana kebanyakan pendatang jadi tidak kenal mukanya. Dan pernah kejadian, orang yang makan tadi kabur dan tidak bayar. Kasian juga sih pemilik restoran tsb. Buat perokok jangan coba-coba merokok di dalam tempat tadi. Bisa di usir sama pemilik restoran/Rumah makan. Karena ada juga orang yang disitu di siru merokok di luar. Dengan kata lain di usir sama pemilik rumah makan tadi. Bagus juga sih, itu namanya peraturan harus di tegakkan. Jadi kalo ada peraturan setempat untuk tidak merokok di sembarang tempat, ya harus di jalankan. “berpikir juga kita bandingkan dengan Negara kita Indonesia, dengan pernyataan yang bilang ‘ada peraturan buat di langgar’”. Sesuatu banget dech kalo di banding-bandingkan. Tapi gak selamanya Negara kita jelek lhoo. Balik lagi masalah makan tadi, pasti jauh lebih enak-enak di indo dan juga lebih murah-murah :D.
Setelah makan siang jam 8 malam, kami berjalan-jalan mengelilingi Little India.hmm.. ternyata dengan gaya yang aneh akhirnya Foto-foto dech. Ya tetaplah yang namanya baru menginjak sesuatu tempat pasti kita tidak lupa mendokumentasikan apa yang terjadi dan belum pernah kita lihat. Tapi Gue memang berencana ke China Town. Katanya banyak arnumen tionghoa gitu. Akhirnya kami ketemu dengan jalan tsb. tapi, tempatnya Mustafa center ya? :D. kayaknya yang nunjukin jalan tersebut salah informasi. Tapi, kita tetap masuk kedalam. Melirik sana-sini siapa tau ada yang bisa di angkut(beli kali….).
Setelah cape berkeliling Mustafa Center, kita kembali ke Penginapan. Ada lagi kebiasaan yang tidak pernah gue lihat sebelumnya. Ada beberapa tempat (Model Ruko, gedung) berfungsi jadi dua kegiatan yang berbeda. Pagi hari tempat jualan, malamnya berubah jadi club *aneh kan?*.