Buruan beli tiket dengan penerbangan dari bulan xxx tahun depan, siapapun bisa terbang dengan low fare, buy one get one dari sekian hingga jam sekian dengan kartu kredit XXX, hanya Rp.175.000 ke sekian Destination. Hmmm… membaca dan mendengar promo tiket penerbangan diatas membuat para travellers berburu tiket. Berbagai cerita yang sering gue dengar, Ada yang begadang, nambahin kuota internet demi mendapatkan tiket promo diatas. memang sihh secara psikologis orang yang mendapatkan tiket tersebut sangat kegirangan. Dan sebaliknya orang yang mendengar harga tiket yang di dapat dari lebih murah harga normal tsb semakin iri. #salah satunya gue :D#
Tetapi setelah menjadi korban dari maskapai/perusahaan yang di nyatakan Pailit/bangkrut akan berpikir ulang untuk melakukan pembelian tiket murah tersebut jauh-jauh hari. Sebenarnya lebih ke pengalaman pribadi sih yang akan gue share kali ini. Jadi ceritanya gue tahun kemarin sekitar Nopember 2012 melakukan pembelian tiket murah dari Jakarta ke Tanjung Pandang (Belitung) Batavia Air. Dalam kode booking yang gue lakukan ada 3 orang calon penumpang, 2 orang dari Bandung plus gue. Bukan kali ini aja gue mendapatkan tiket yang murah dengan promo-promo tadi. Namun secara pribadi berpikir ulang untuk hunting tiket jauh-jauh hari setelah kejadian ini. Well, balik lagi mengenai Tiket yang sudah gue beli. Siang itu tepatnya tanggal 31 Januari 2013 sepertinya hari yang semangat buat gue untuk membuat Itinerary perjalanan di Bangka Belitung. Memang sihh masih lama kok perjalanan gue kesana, yakni bulan April 2013. Namun gue tetap sudah buat Itinnya jauh-jauh hari. Buat lo-lo yang akan melakukan travelling sangat perlu membuat Itinerary. Jangan sampai lo kecewa ketika sudah tiba di lokasi yang lo tuju karena bingung mau kemana, Jadi Itinerary kudu disiapkan. Kecuali lo booking ke Agent Travel otomatis mengikuti schedule mereka. Seperti kebiasaan gue untuk make sure tiket yang telah di booking sudah terdaftar dalam schedule mereka (pihak maskapai) atau belum. Yang namanya pembelian online kan pasti kemungkinan ada kendala atau lain hal yang terjadi di luar dugaan kita. Apabila kode booking sudah ada ditangan, Pengecekan berkala selalu gue lakukan 30 menit sesudah booking, pertengahan schedule beli dan terbang, dan 1 minggu sebelum keberangkatan. Walapun dalam setiap perubahan schedule pihak maskapai selalu kirim melalui E-mail notification perubahan namun, alangkah baiknya gue selalu menghubungi langsung ke CC (call center) maskapai.
Entah mengapa dari pagi sampai sore CC sibuk terus. Pikiran gue, ya.. mungkin banyak penerbangan yang delay, makanya CC sibuk melayani penumpang yang lain. Namun betapa kagetnya ketika dengar sekitar jam 20:00 di salah stasiun TV bahwa maskapai tersebut di isukan pailit. Karena gue masih belum percaya, gue browsings untuk info tersebut. Hmm… ternyata keputusan izin tidak bisa terbang tepat pada pukul 00:00 WIB di terbitkan. Besoknya gue berusa menghubungi CC untuk mengetahui status tiket yang sudah gue booking, namun nada sibuk nya sedikit aneh dari nada sibuk biasanya. Nadanya tu…t, tu…t langsung putus, Kemungkinan calon penumpang yang lain juga juga berusaha menghubungi ke CC untuk memastikan nasib tiket mereka.
1 hari, 2 hari, 3 hari, 1 minggu berlalu, berita penggantian tiket pun berubah-ubah. Ada yang memberitakan akan di ganti melalui maskapai yang sudah resmi terbang kesana. Memang benar sih ada beberapa rute yang sudah dilalui Batavia sebelumnya di ambil alih maskapi lain dengan biaya tambahan Rp.5000; per orang. Tetapi tiket rute yang saya inginkan yakni Jak-Tj-Pandan, tidak jelas hingga tulisan ini gue Posting. Menurut gue pribadi setelah semua calon penumpang yang memiliki tujuan seperti gue sudah berhenti menuntut, bakal ada maskapai yang ambil rutenya suatu saat nanti. Namun untuk saat ini beberapa maskapai yang di issuekan mengambil rute tsb masih berpikir panjang jika pemerintah meminta memberangkatkan calon penumpang ke Tj. Pandan. Dari segi bisnis Mana mau maskapai yang akan ambil alih dan nalangin semua beban tiket calon penumpang. Kecuali maskapainya maskapai sosial *emang ada maskapai sosial?, semua butuh income bagi perusahaan :D* Berdasarkan pengalaman ini, gue pribadi sedikit worry untuk memesan tiket jauh-jauh hari. Tapi kalo harga tiketnya jauh lebih murah dari harga Normalnya tetap akan saya booking. Beberapa rekan-rekan gue bilang “nothing to lose” lah masalah tiket ini. Tapi bagi gue pribadi masih menyayangkan hal ini. Secara gue bukan kasih jasa ke mereka melainkan uang yang gue kasih. Kalo jasa mungkin gue bisa bilang “nothing to lose” :D. Berharap kepada pihak terkait memberikan solusi bagi pemegang tiket yang belum terbang, itulah harapan gue saat ini #ngarepp#.
So buat lo-lo yang tiap hari mantangin tiket murah, pikir-pikir dan ketahui kondisi keuangan maskapai atau perusahaan. Kalo lo curiga mending beli tiket yang sedikit lebih mahal, namun jamin terbang. Jangan tergoda dan iri melihat tiket yang murah meriah dari omongan teman-teman lo.